Asri Tadda, Sang Blogpreneur
Tidak ada yang istimewa dari sosok Asri Tadda. Sepintas, ia terlihat
seperti anak muda pada umumnya yang doyan mengobrol, penuh semangat dan
energik. Tapi,
jangan
salah, di balik penampilan sederhananya, ia merupakan salah satu
pengusaha muda yang sudah membuktikan kepiawaiannya dalam berbisnis.
Bahkan, Asri meraih penghargaan sebagai pemenang kedua tingkat nasional kategori pengusaha muda Mandiri dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2008. Ini merupakan ajang tahunan yang diadakan PT Bank Mandiri Tbk untuk mendorong wirausaha di kalangan anak muda.
Kini, Asri sukses memimpin dan
mengelola AstaMedia Group yang bermarkas di Makassar. Perusahaannya ini
membawahi sejumlah cabang usaha, yang bergerak di bidang online
marketing.
Asri mempunyai ratusan blog. Salah
satunya, www.astamediagroup.com. Bisnis Asri meliputi penjualan iklan
per klik di dalam blog, optimalisasi search engine, dan jual beli
artikel online.
Tapi, setahun belakangan, Asri juga
mulai mengembangkan bisnis konvensional sebagai pendamping bisnis
utamanya yang berada di dunia kasat mata ini. Antara lain, bisnis kafe
dan membuka sekolah.
Sukses Asri tidak dibangun dalam
sesaat. Pemuda kelahiran Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
itu mengaku membangun bisnisnya dari nol. Kendati lahir dari keluarga
mampu, Asri dikenal sebagai sosok anak muda yang Mandiri. Hasratnya untuk Mandiri
tampak sejak remaja. Setamat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) di Malili, Asri memilih merantau ke Kota Makassar untuk
menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Umum-nya (SMU). Jadi, ia sudah
mulai merasakan betul terbatasnya uang bulanan kiriman orang tuanya.
Setamat SMU tahun 1999, Asri
berhasil masuk ke jurusan Kedokteran Umum di Universitas Hasanuddin
Makassar (Unhas). "Bukan main bangganya orang tua saya melihat saya
menjadi calon dokter," tuturnya kepada Aprilia Ika dari Kontan.
Tapi dasar Asri, ia tidak kerasan
hanya duduk diam menuntut ilmu. Ia malah aktif mengikuti seabrek
kegiatan organisasi intra kampus, serta mengikuti organisasi kepemudaan
lainnya. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Fakul-tas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar tahun
2001-2002. Pada masa yang sama, ia juga menjabat sebagai Pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Kedokteran Unhas,
serta Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Timur.
Sebagai aktivis mahasiswa dengan
seabrek kegiatan, Asri Tadda memanfaatkan aneka jabatannya untuk menulis
opini di beberapa koran derah di Makassar. Dalam sebulan, ia bisa dua
kali menulis untuk koran daerah. Hasilnya lumayan, ia bisa menambah uang
saku sebanyak Rp 500.000 sampai Rp 800.000 sebulan. "Uang itu
benar-benar saya butuhkan. Karena biaya kuliah saya di Kedokteran Umum
sangat mahal," ujar Sarjana Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
(Unhas), Sulawesi Selatan ini.
Dari rajin menulis opini inilah,
Asri Tadda berkenalan dengan dunia internet. Salah satu hal yang menarik
minatnya adalah dunia online marketing. Gara-gara online marketing,
Asri Tadda sempat menjadi orang asing bagi kawan-kawan seangkatannya.
"Waktu itu, tahun 2005 saya masih kerja praktek. Saya sering ngabur,"
ujarnya.
Beruntung, Asri adalah pemuda
berotak encer. Sehingga, walaupun sering kabur dari praktikumnya, ia
tetap mendapat nilai yang baik.
Asri juga tak asal membolos. Ia
memilih warnet sebagai tempatnya membolos. Di warnet-warnet di kota
Makassar inilah, Asri belajar online marketing secara otodidak selama
dua tahun. Tetapi konsekuensinya, para penjaga warnet sering sebal
dengan ulahnya yang sering memanfaatkan happy hour. "Awalnya, saya iseng
bikin blog pribadi untuk mencatat aneka opini yang sudah dimuat di
koran," ujar pria kelahiran Malili, 28 tahun silam ini.
Tapi, keisengannya berlanjut. Dia
sering menemui artikel yang membicarakan bagaimana seseorang mendapat
banyak duit dari internet. Tergiur, Asri pun mulai mencobanya.
Mengawali langkahnya, Asri belajar
mengenai blog advertising dan membuat blog advertising dari blog gratis.
Dalam suatu kesempatan, blog advertising-nya mendapat uang US$ 400 dari
iklan per klik Google Adsense. "Uangnya untuk mentraktir teman yang
mencibir usaha saya," kenang tertawa kecil.
Setelah itu, barulah Asri mengenal
cara berjualan artikel secara online dan cara menjual link (tautan)
website lainnya. Akhirnya, lewat berjualan link, ia mendapat US$ 100.
Dari uang ini, Asri membayar jasa hosting seharga US$ 95 serta domain
US$ 10. Maka, Asri resmi berpindah dari blog gratis ke blog profesional.
"Tantangan terbesar saya saat itu, saya tidak tahu marketing dan bahasa
Inggris pas-pasan," ujarnya.
Toh, Asri nekat. Dia lalu
mendirikan usaha jual beli artikel secara online bernama Article Trade.
"Kami menyediakan artikel umum bahasa Inggris. Ada ratusan penulis yang
bersedia menjalin rekanan dengan saya," ujarnya.
Hasilnya lumayan. Sehari bisa laku
50 artikel. Padahal artikel sepanjang 200 kata saja sudah bisa
dibanderol harga US$ 5. "Untuk fee penulis US$ 2, masuk saku saya US$
3," papar Asri.
Asri punya ratusan blog advertising
yang ia kelola bersama beberapa teman. "Omzet saya sekitar Rp 100
jutaan per bulan," ujarnya.
Sukses berjualan link dan artikel
online membuat Asri Tadda semakin mantap melebarkan sayap bisnisnya.
Kini, selain punya 10 jenis layanan bisnis online lainnya, Asri
mendirikan sekolah blogging pertama di Asia. Tahun 2008 merupakan tahun
keemasan bagi Asri Tadda. Pemuda asli Malili, Sulawesi Selatan, ini
tampil sebagai juara kedua ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tingkat nasional.
Keberhasilannya tersebut semakin
memicu semangatnya. Dia ingin membuka mata masyarakat bahwa bisnis
online merupakan salah satu usaha yang terhormat dan bisa membuka
lapangan pekerjaan, seperti halnya bisnis dagang biasa.
"Selain percaya diri saya
meningkat, saya juga banyak mendapat inspirasi usaha setelah mengikuti
WMM," ujar Asri yang kini fasih berbahasa Inggris ini. Inspirasinya
terwujud dalam dua jalur pengembangan bisnis, yakni bisnis online dan
bisnis offline alias bisnis konvensional. Keduanya berada di bawah
bendera holding AstaMedia Group.
Untuk bisnis online, Asri,
mengembangkan ratusan blog yang sudah ada. "Kalau dulu sebelum WMM baru
100 blog, kini sudah 250 blog advertising," ungkapnya. Kebanyakan blog
Asti membahas seputar dunia kesehatan atau medis. "Fokus sasaran saya
memang untuk klien-klien yang punya bisnis di industri kesehatan,"
ujarnya.
Selain itu, jasa layanan online
Asri bertambah. Kini ia juga merambah ke bisnis search engine
optimization (SEO). SEO sendiri merupakan software yang bisa membuat
sebuah situs web bisa tampil di halaman muka situs pencarian Google.
Untuk jasa SEO, Asri punya dua
layanan, yaitu SEOSEMID Inc. untuk website non medis dan SEOMeds untuk
website medis. "Omzet untuk SEOMeds saja, November ini saya dapat US$
60.000," ujarnya.
Dari jumlah itu, keuntungan Asri
sekitar 50%. Asri menyimpulkan, lebih spesifik layanan yang ia buat,
akan lebih kena ke bisnis klien. Sehingga, "Semakin banyak pula uang
yang didapat," imbuhnya.
Tak hanya itu. Asri masih mempunyai
layanan iklan baris dan layanan internet marketing. Antara lain Iklan
Baris Terbaru, Iklan Baris Makassar, Iklan Baris Terkini, dan Pasang
Iklan Baris. Terakhir, layanan Astalog.com, yang merupakan layanan
kurikulum pendidikan bagi murid sekolah blogging miliknya. Total
jenderal, dalam sebulan, Asri bisa meraup omzet sekitar Rp 300 juta dari
bisnis online. Padahal, dia hanya dibantu sekitar 13 karyawan.
1 comments:
masih muda bisa sesukses itu ya, kira-kira kapan ya saya bisa sesukses itu.....semoga nanti bisa seperti itu
Posting Komentar
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Pantang bagi kita memberikan komentar bermuatan menghina atau spam.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Bangun sharing ilmu dengan berkomentar disini :