Membuat Komik
Komik merupakan cerita yang disampaikan dalam bentuk
ilustrasi/gambar, dilengkapi dengan dialog antar tokoh-tokoh di dalamnya
dalam simbol berbentuk balon dan tambahan narasi di luar dialog, adegan
demi adegan sehingga pembaca bisa memahami jalan ceritanya.
Cukup dengan melihat/membaca gambar-gambar yang ada, sering kita bisa
cepat memahami jalan cerita yang terkandung di dalam komik. Selain itu,
gambar-gambarnya (apalagi disajikan secara berwarna/full colour) bisa
tampil menarik terlepas dari isi maupun bahasa ceritanya. Keberadaan
ilustrasi pada komik, membuat sebuah cerita menjadi lebih mudah dicerna
oleh anak-anak. Karenanya, umumnya komik sangat digemari oleh anak-anak,
yang lebih mudah tertarik dengan gambar dibandingkan dengan tulisan.
Sebagian ahli pendidikan anak menganggap bahwa membaca komik di
kalangan anak-anak kurang mengembangkan daya imajinasi mereka. Dengan
melihat gambar-gambar yang disajikan, seorang anak tinggal menikmati
cerita tanpa perlu membayangkan lebih dan susah payah untuk
berimajinasi. Tidak seperti cerita dalam bentuk tulisan yang benar-benar
memberikan kebebasan kepada pembacanya untuk membayangkan. Mau seperti
apa dan bagaimana, tergantung imajinasi si pembaca.
Mudahnya komik untuk digemari anak-anak, dan bahkan menjadi sesuatu yang membuat ketagihan, menjadikan sebagian orang tua menghindari komik sebagai bacaan untuk anak-anaknya. Komik dianggap membuat anak menjadi malas belajar.
Di sisi lain, bagi sebagian pakar pendidikan anak yang lain, membaca
komik justru mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas anak. Anak
yang baru mengenal baca tulis, diperkenalkan dunia yang jauh dari dunia
kini sehari-hari mereka melalui komik tersebut. Gambar akan berbicara
lebih banyak dibandingkan tulisan. Input secara visual ke dalam otak
anak, akan lebih cepat masuk dan tersimpan lama. Wawasan anak akan
menjadi lebih terbuka, imajinasi anak akan dilatih.
Karena itu, ada orang tua yang memanfaatkan cerita bergambar atau komik, untuk menarik perhatian anak agar mau dan suka membaca.
Entah mana yang benar.
Sebagai gambaran contoh, masyarakat Jepang yang amat menggemari komik
(manga: komik Jepang) dan sehari-hari sangat akrab dengan komik,
didukung oleh industri komiknya yang sudah sangat maju, sudah mengekspor
kebiasaan dan hasil karya mereka ke negara-negara lain. Termasuk ke
negara kita. Anak-anak di Indonesia ikut akrab dengan komik-komik dari
negeri matahari terbit tersebut.
Siapa yang meragukan kreativitas bangsa Jepang?
Apakah komik membuat masyarakat Jepang menjadi kurang berimajinasi?
Yang kita tahu, Jepang menjadi salah satu bangsa yang paling kreatif di dunia. Kemajuan industri dan taraf teknologinya sudah menyamai negara-negara barat terkemuka.
Apakah komik membuat masyarakat Jepang menjadi kurang berimajinasi?
Yang kita tahu, Jepang menjadi salah satu bangsa yang paling kreatif di dunia. Kemajuan industri dan taraf teknologinya sudah menyamai negara-negara barat terkemuka.
Kalau kita masih menganggap bahwa membaca komik tidak mengembangkan
daya imajinasi anak, cobalah sekali-sekali meminta anak kita untuk membuat komik,
tidak hanya sekedar membacanya. Dengan membuat komik, mereka akan
belajar berimajinasi dan bakat menggambar mereka akan berkembang.
Berbicara kegiatan membuat komik, saya ingin menunjukkan hasil
kegemaran anak saya Sasha saat sekolahnya libur, yaitu membuat komik.
Anak saya itu sedang senang-senangnya membuat komik. Apa mungkin karena
dia juga suka membaca komik, dan kebetulan dia bisa menggambar? Mungkin
saja.
Kalau membaca komik karya anak saya, terlihat kalau jalan ceritanya
tidak jelas. Namun jalan cerita di dalam komik singkat (karena hanya
satu halaman saja untuk satu cerita) tersebut, murni hasil imajinasi
dia. Saya terkadang terheran dari mana dia bisa mendapatkan ide-ide
cerita maupun ide penggambarannya, meskipun memang gambarnya masih
sederhana.
Saya berikan 2 contoh komik singkat karya Sasha.
Bagaimana pendapat anda tentang kedua komik tersebut?
Ada saran bagi saya, untuk lebih mengembangkan bakat Sasha?
Saya berharap ada sanggar seni yang menampung anak-anak yang gemar menggambar atau membuat komik. Atau juga komunitas penggemar dan pembuat komik yang bisa membantu membina anak-anak agar bakat mereka lebih terarah. Adakah di sekitar Cikarang?
Saya berharap ada sanggar seni yang menampung anak-anak yang gemar menggambar atau membuat komik. Atau juga komunitas penggemar dan pembuat komik yang bisa membantu membina anak-anak agar bakat mereka lebih terarah. Adakah di sekitar Cikarang?
Oh, ya. Saat ini usia Sasha sudah 10 tahun. Anaknya periang meskipun sangat pemalu.
Salam,
CP
CP
Dua contoh komik yang dibuat Sasha:
Komik-1
Komik-1
0 comments:
Posting Komentar
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Pantang bagi kita memberikan komentar bermuatan menghina atau spam.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Bangun sharing ilmu dengan berkomentar disini :