Misi Hidup Whitecyber #5

Assalamualaikum warohmatulloh,

Tulisan ini adalah hasil dari perenungan dari kata-kata seorang bidadari yang diimpikan, yang menampar dengan kata2 yang sangat tajam ! "Sombong dan Munafik Lue !" membuat diri penulis menjadi mereview semua perjalanan hidupnya, dan akan penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sangat berharga kepada bidadariku itu, karena mulai banyak perubahan yang penulis capai karena 2 kata itu, selamat mengikuti ulasannya....



Saudara-saudariku yang budiman ...
Kita akan terus melanjutkan upaya kita, untuk memiliki diri kita sendiri yaitu dengan upaya kita untuk punya keberanian untuk jujur kepada diri sendiri.
Seperti yang kita maklumi bahwa, kita ini goyah dalam hidup karena kekhawatiran kita terhadap merendahkan kepada diri terhadap orang lain sehingga kita beraneka rupa berupaya agar kita tampil lebih dari kenyataan, yang ternyata semua ini menjadi siksaan bagi kita sendiri.

Strategi pertama untuk kita jalankan adalah Punya Keberanian Bertafakur.
Terus kita meneliti kekurangan diri kita sendiri, teruuusss kita belajar tentang ilmu-ilmu penyakit hati.

Kita harus tahu apakah kita ini orang yang SOMBONG ! atau tidak ?
Apakah kita ini orang yang RIA' TUKANG PAMER ?
Apakah kita ini seorang pendengki yang suka melihat orang lain tidak bahagia ?
Apakah kita ini orang yang Emosional ?
Apakah kita ini orang yang Kikir ?
Apakah akhlak kita buruk ?

Keberanian kita menulis semua keburukan kita :

Suka omong sia sia !
Suka berdusta !
Suka ingkar janji !
Suka menyakiti orang lain !

Cobalah tulis, sendiri aja ....
Keberanian untuk tahu siapa diri kita sendiri ini, membuat kita jauh lebih siap menghadapi Pujian, dan Penghinaan dengan cara yang proporsional.

Teknik yang kedua adalah Belajar Memiliki Teman yang Punya Komitmen untuk Saling Memperbaiki.
Percayalah, jikalau kita punya kawan yang seperti cermin, berani menilai kita apa adanya, dan  berani menginformasikan, bukan hanya kebaikan tetapi juga keburukan, dan kita mensikapinya dengan tepat, ini menjadi LUARRR BIASA !
Kawan sejati ini dapat kita manfaatkan, seperti Ibu dan Ayah kita, karena mereka lebih tahu siapa diri kita yang sebenarnya dibanding teman-teman lain meskipun sehari-hari kita bersama mereka.

Kita nikmati ini sebagai suatu kekayaan hidup kita.
Tidak akan pernah runtuh hidup kita dengan dikoreksi, Tidak akan pernah tercoreng hidup kita dengan senang di kritik dan dikoreksi, justru yang ada malah sebaliknya, orang akan simpati, kian segan, dan kian sayang.
Dan perubahan dalam diri kita akan membuat orang yang mengoreksi diri kita menjadi lebih termotivasi untuk menghargai dan menghormati kita.

Di kantor, miliki kawan kawan, dan pertanyaan yang kita ajukan kepada teman-teman kita adalah "Ayo beri tahu kekurangan yang mana yang harus saya perbaiki ? "
Dan jadikan kebutuhan akan saran, dan koreksi merupakan Prosedur Standard Untuk Kesuksesan Kita.
Bagaimana mungkin kita akan maju, jika kita tidak tahu akan keburukan kita yang akan menjadi penjegal, maupun yang akan menjerumuskan kita kelak.
Bagaimana kita dapat memperbaiki diri kalau kita tidak tahu apa yang harus kita perbaiki, maka keberanian sejati kita adalah Berani bertanya.
"Silahkan beri saya masukan, Beri saya koreksi ?"

Nabi Muhammad saja yang penuh kemuliaan masih membuka musyawarah saat perang sekalipun, oleh karena itu saudara saudariku sekalian "Watawa shoubil khaqqi watawa shoubisshobr" ini akan menjadi kunci bagi orang-orang yang sukses dan beruntung.

Semua pemimpin itu jatuh bila dia sibuk memimpin tanpa punya kemampuan untuk memimpin dirinya sendiri, Ayah akan jatuh, Ibu Guru atau siapapun saja. Dan memimpin diri selalu diawali dengan selalu berani mengkoreksi diri sendiri dengan tafakur ataupun kita meminta orang-orang disekitar kita untuk memberi masukan.

Klo ada yang mengkoreksi jangan dibalas, namun ucapkan "Terimakasih", karena ini adalah nikmat dari Alloh lewat orang lain. Nikmati saran, nikmati koreksi, nikmati kritik sebagai bagian dari karunia Alloh. Seperti cermin yang memberi tahu kotoran di hidung, di mata, tentu kita tidak usah protes, melaikan sibuklah untuk membersihkannya.

Barang siapa diantara kita yang semakin hari semakin terampil dalam mengoreksi dirinya, maka setiap saat dia bisa mendeteksi semua kekurangannya secara dini, dia bisa memprogram semua kebaikannya, dan kegigihan kita memperbaiki diri itu adalah sesungguhnya konstribusi kita untuk memperbaiki orang lain.

Tidak mungkin kita memperbaiki orang lain, sebelum kita yakin kita bisa memperbaiki diri sendiri, karena orang lain tidak hanya mendengar omongan kita, tapi mereka melihat, menyaksikan, dan merasakan getaran-getaran perubahan kita dan itulah kata-kata yang terbaik.

Semoga Alloh SWT memberikan keberanian kepada kita, untuk berani terus mengoreksi diri, memperperbaiki diri, dan inilah yang akan menjadi WARISAN kemuliaan kita, yang akan menjadi kebanggaan keluarga dan keturunan kita.

Selamat berjuang saudara-saudariku sekalian
wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh


Universe Khalifatulloh Security
www.whitecyber.com

Jangan lupa baca yang ini juga



0 comments:

Posting Komentar

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Pantang bagi kita memberikan komentar bermuatan menghina atau spam.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Bangun sharing ilmu dengan berkomentar disini :