WhiteCyber Managemen "Barokah"

Semoga Alloh yang Maha Kaya, Mengkayakan diri kita dengan tidak butuh selain Alloh. Karena sesungguhnya banyak orang kaya yang menjadi miskin, karena kebutuhannya lebih banyak dari pada kekayaannya. Sayangnya... kebutuhan itu tidak pernah ada ujungnya, seperti meminum air laut, makin diminum makin haus. Begitulah banyak orang yang diberi kekayaan duniawi tapi batinnya miskin, sehingga hari-harinya diperbudak oleh keinginan dan kebutuhannya.


Dan semoga Alloh SWT memperkaya kita dengan "Puas dengan segala yang ada", kita tidak bisa mengatakan dia orang kaya klo dia selalu haus dan tidak puas. Kekayaan seseorang tidak terletak pada uangnya, tetapi terletak pada batinnya.

Hendaknya membelanjakan tiap orang kaya menurut kekayaannya, ialah mereka yang telah sampai kepada Alloh, dan orang yang terbatas rezekinya yaitu orang yang sedang berjalan menuju kepada Alloh. Orang yang telah sampai kepada Alloh adalah orang yang telah terbebas kurungan dari melihat sesuatu kepada selain Alloh, ke alam TAUHID, sehingga luaslah pandangan mereka, maka mereka berbuat di alam mereka jauh lebih leluasa. Sebaliknya orang yang merangkak-rangkak dalam ilmu dan faham yang terbatas mereka ini pun mengeluarkan sekedarnya.

Orang yang kaya itu dapat dilihat dari sedikitnya kebutuhannya, dan senang menafkahkan. Namun ketika orang banyak uang dan lebih sibuk disembunyikan dalam buku tabungannya sesungguhnya dia Miskin karena dia takut berkurang rezekinya. Makin banyak takut akan kekurangan berarti makin miskin. Orang yang kaya tidak pernah takut akan kekurangan. Orang yang paling kaya hakiki adalah orang yang yakin akan jaminan Alloh, sehingga dia ringan bershodaqoh. Karena Shodaqoh tidak akan mengurangi harta kecuali akan menambah hartanya. Jadi jangan lihat kekayaan orang dari apa yang dimilikinya, tetapi lihat kekayaan seseorang dari apa yang bisa dia nafkahkannya.

Kekayaan yang lain adalah ILMU, orang yang kaya dengan ilmu maka dia akan leluasa mengajari ilmu, dia mencari ilmu dia sampaikan kepada yang lain, sesudah dia amalkan. Namun ada orang yang punya ilmu namun dia kikir tidak mau memberikan kepada yang lain, sebetulnya dia bukan termasuk orang yang berilmu. Ciri keilmuan seseorang,,, itu jika dengan ilmunya dia semakin lapang... dan meluncur makin mendekat kepada Alloh dan makin gemar memberikan ilmunya bagai cahaya matahari, yang tiada pernah rugi mengeluarkan cahayanya.

Orang yang mengenal ALLOH dengan baik, dan dia kaya dengan pengenalan akan kebesaran dan keagungan Alloh, maka dia akan sangat leluasa menjelaskan siapa Alloh. Tidak semua orang bisa menjelaskan Alloh, bahkan ada yang menyebut nama "Alloh" saja tidak sanggup, paling tinggi dia menyebut "Tuhan", atau sampai cuman bisa berkata "Yang Diatas !" atau "Dia yang Maha Kuasa!", namun ada yang begitu beraatt sekali, karena dia miskin akan keyakinan kepada Alloh, orang yang miskin keyakinan maka akan sulit memberikan ketenangan pada temannya, pada istrinya, pada anaknya, karena dia sendiri tidak punya sumber ketenangan itu . Orang yang jauh dari Alloh, dia tidak bisa menenangkan keluarganya, apa yang mau dia tenangkan, dia sendiri tidak punya sumber ketenangannya.

Melihat wajahnya saja membuat orang menjadi tenang bagi orang yang menatapnya, kata-katanya yang tenang akan menenangkan, tidak semua orang yang menyuruh tenang belum tentu membuat orang bisa jadi tenang. Orang yang sungguh-sungguh mengenal Alloh, sekujur tubuhnya memiliki ketenangan yang luarr biasa, dan dia kaya sekali untuk mendistribusikan ketenangannya kepada yang lain, Kaya akan mendistribusikan ilmunya, Tenaganya, Fikirannya. dan itulah orang yang kaya sejati. Orang yang leluasa menolong orang lain, mendoakan orang lain, dia tidak penah berat untuk menyenangkan orang, menghormati orang, itulah orang yang kaya hakiki.


Karena ada orang yang miskin penghargaan, kemana-mana ingin dihormati dan dihargai, ingin dibedakan, dispesialkan, kalau tidak dihargai akan sakit hati, dia miskin sebetulnya, dia belum berharga, karena yang bisa berharga itu yang bisa menghargai. Ada yang miskin penghormatan dia yang ingin dihormati, klo tidak ada yang menghormati dia sakit hati.

SESEORANG YANG MAKRIFAT KEPADA ALLOH, DIA AKAN KAYA, DIA TIDAK MEMBUTUHKAN APAPUN, SIAPAPUN, KECUALI HANYA DARI ALLOH SEMATA. Sehingga hidup itu tidak menjilat, tidak meminta-minta, tidak menggadaikan dirinya kepada makhluk.

Mungkin rumahnya sederhana namun batinnya MEGAH.Mungkin uangnya sedikit namun batinnya KAYA.Mungkin tanahnya sempit namun hatinya LAPANG.
Mungkin tubuhnya mungil tapi JIWANYA BESAR.
inilah kekayaan hakiki.

Dunia memang dibagikan semuanya kepada Alloh, termasuk yang Kafir, Munafik, Syirik sekalipun.
Namun kekayaan yang termahal yaitu Makrifatulloh tidak diberikan kepada sembarang orang.
inilah keadilan Alloh SWT, oleh karena itu jika kita ingin tergolong orang yang kaya, terus belajar kenali Alloh, dekati Alloh, dan semuanya Alloh. Innalloha 'ala qulli syain Qodir.Makin kokoh keimananan, makin mantab menjalani hidup, dan cemerlang dalam kepribadian.

Dengan kata lain, melimpahnya kekayaan jangan kita anggap sebagai karunia Alloh yang memuliakan kita, itu belum tentu, bisa juga berupa istijroj. Waspadalah.... kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan pada batin kita.

Ciri-ciri Barokah itu bermanfaat bagi dunia bermakna untuk akherat.
Ilmu yang barokah itu yang didunia membawa manfaat yang diakherat membawa manfaat.
Rumah yang berkah itu yang di dunia kita nikmati dan diakherat kita nikmati.
Pernikahan yang barokah itu rumah tangga di dunia dinikmati dan diakherat juga dinikmati.
Rezeki yang barokah itu adalah rezeki yang di dunia ini bisa menjadikan minimal 3 hal (1. batinnya tenang, 2. mencukupi dan puas tidak tersiksa 3. dirinya lebih berharga daripada hartanya).

Ada orang punya mobil klo mobilnya berkah maka diri orang tersebut lebih mulia dari pada mobilnya.
Tenang, mencukupi, dan membuat dirinya terhormat.
Bagaimana biar barokah ? Mencarinya ada di jalan Alloh.
Niatnya benar dan caranya yang benar.

Tanda rezeki tidak barokah ya tinggal dibalik aja tadi...
1. Tidak tenang
2. Selalu tidak cukup, beli ini... mikir yang belum kebeli lagi.. sehingga capek otaknya memburu sana sini, dan dia sendiri tidak menikmati... cuman jadi beban fikiran, tidak jarang jadi beban dan aib.
3. Namanya lebih jelek daripada hartanya....

Kita tidak disuruh mencari rezeki, tapi "wabtaghu minfadhlillah" kita disuruh mencari karunia Alloh. Rezeki hanya kita jemput, karena rezeki sudah dijamin oleh Alloh. Jadi bukan rezekinya yang dicari tapi barokahnya yang dituju. Rejeki sudah dijamin oleh Alloh, sedang barokah ini lah yang kita cari.

Sibuk mencari nafkah tidak diikuti dengan peningkatan iman dan ilmu, takutnya harta didapat namun barokahnya tidak didapat.
Maka jangan menyangka orang-orang yang licik itu jadi tambah kaya dan banyak rezekinya, tidak.. tidak....  Dia dapatkan jatah rezeki yang dijamin Alloh, cuman rubah statusnya dari halal menjadi haram. Klo garong aja dikasih rezeki mana mungkin orang taat tidak dikasih rezeki ? dua duanya dikasih rezeki, dua duanya dari Alloh SWT, hanya beda status rezekinya.

Mudah mudahan dengan ilmu ini, Kita tidak usah risau dengan Apa yang Alloh janjikan, kerena kita tidak pesen terlahir di dunia ini, Alloh yang tanggung jawab akan semua kebutuhan kita. Maka kita hanya bisa menyempurnakan kewajiban kita untuk berada di jalan Alloh.
Klo hal ini kita pegang teguh, Alloh pasti tidak akan menyia-nyiakan siapapun yang berpegang teguh di jalannya.

Ingat ini :Wamayyattaqillah Yaj'allahu makhroja, Wayarzuqhu min khaithu la yakhtasib, Wamayyatawakkal 'alalloh fahuwa khasbuh,
Barang siapa yang taat kepada Alloh, diberi jalan keluar dari setiap episod apapun dalam kehidupannya, diberikan rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka, dan barang siapa yang bertawakal bulat kepada Alloh, dicukupi semua kebutuhan Lahir dan Batinnya. Karena Alloh Maha Tahu Kebutuhan kita Lebih tahu dari pada kebutuhan kita sendiri.....


Salam Barokah dari Keluarga Besar WhiteCyber,
Universe Khalifatulloh Security
www.whitecyber.com

Jangan lupa baca yang ini juga



0 comments:

Posting Komentar

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Pantang bagi kita memberikan komentar bermuatan menghina atau spam.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Bangun sharing ilmu dengan berkomentar disini :