Misi Hidup Whitecyber #2
Assalamualaikum temen-temen dan saudara saudariku semua...
Bagaimana Lebih Nikmat dengan hidup Jujur ?
Jujur itu membuat belenggu-belenggu yang akan memenjarakan kita menjadi lepas, setiap kita berdusta seakan membuat penjara di sekitar kita. Kita akan terpenjara oleh kebohongan kita, kita takut sekali orang jadi tahu siapa diri kita yang sebenarnya, dan ini akan mencuri waktu productif kita, mencuri kebahagiaan kita, mencuri ketenangan kita, dan tentu saja mencuri kedudukan kita di sisi Alloh. Karena orang yang tidak jujur terhina dunia dan akherat.
Jujur saja rupanya tidak cukup, rupanya kita membutuhkan sifat Memuaskan.
Bila kita memiliki karyawan jujur, namun setiap bekerja banyak melakukan kesalahan, dan tidak memuaskan, dan terkadang malah merugikan, lalu apalah artinya jujur bila tidak dibarengi dengan sifat yang Cakap Memuaskan. Sifat ini mungkin sebagian orang mengatakan profesionalisme.
Artinya bila dia orang yang jujur, namun dia banyak berbuat kesalahan, sehingga orang yang berinteraksi dengan kita kecewa, kecewa dan kecewa. Maka orangpun menjadi enggan untuk memberikan kepercayaannya kepada kita. Oleh karena itu harus menjadi standard dalam benak kita, bahwa keberuntungan kita itu bukan karena kita sendiri yang puas. Kepuasan kita justru ketika kita sudah banyak memuaskan orang lain. Katakanlah Customer kita, atau pendamping kita, atau siapapun yang berinteraksi dengan kita. Kita harus latih dari akhlak kita, sehingga orang berjumpa dengan kita sudah puas dengan wajah yang cerah, jernih, ramah.
Setiap mendengar tutur kata kita mereka puas dengan kata-kata yang betul-betul tulus, tidak menggurui, tidak ada nada-nada kesombongan, ketika melihat sikap dan perilaku kita, mereka puas karena kita memiliki rasa sopan santun, keramahan. Dan begitupun ketika mereka beinteraksi dengan kita, janji-janji kita dengan memuaskan kita tepati. Kualitas barangnya jg memuaskan sesuai yang dijanjikan, dan apabila kita diberi amanah kita dapat memuaskan yang memberikan amanah karena tanggung jawab dengan sempurna kita tunaikan.
Subkhanalloh, ketika kita terus menerus berjuang menjaga sikap, sehingga siapapun yang berjumpa kita mendapatkan kepuasan lahir dan batin, itu sudah merupakan aset yang tidak ternilai, karena orang akan terbangun kepercayaannya dan komitmen kepada kita. Seorang istri yang memuaskan suaminya dikala makan, dikala dirumah, menjelang pergi, ketika pulang, Sixma kepuasan inilah yang membuat makin tinggi kredibilitasnya. begitupun sebaliknya semakin banyak kecewa, maka semakin rendah tingkat kredibilitasnya kepada kita.
Layaklah sekarang kita mengevaluasi semua tindakan diri kita, khoirunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya kepada orang lain.
Apakah saya ini mengecewakan ?
Apakah saya ini memuaskan ?
kita mulai dari hal-hal yang kecil saja dan terus memperbaiki diri untuk melayani orang lain, itulah Rezeki kita.
Dan orang mau percaya dengan kita, orang menitipkan modal ke kita, orang simpati dengan kita, itu hanya BONUS. Keuntungan kita yang sebenarnya adalah kita bisa berbuat yang terbaik.
Rosululloh juga bersikap demikian, setiap berjumpa dengan siapapun orang menjadi merasa dimuliakan karena beliau menyempurnakan setiap perjumpaaan. Jualan dengan beliau tentu saja memuaskan, selain harganya bersaing, beliaupun janjinya selalu ditepati walau berhari-hari beliau menunggu seseorang, tidak ada masalah. Keberuntungan memang bagi orang yang selalu memberikan yang terbaik dan tentu semuanya ikhlas karena Alloh semata, karena RUH dari sikap menyempurnakan itu adalah rasa IKHLAS itu sendiri.
Maka orientasi hidup kita kita rubah menjadi manusia yang seperti matahari, menerangi yang gelap, menumbuhkan bibit-bibit yang layu, yang selalu dinantikan kehadirannya.
Universe Khalifatulloh Security
www.whitecyber.com
Bagaimana Lebih Nikmat dengan hidup Jujur ?
Jujur itu membuat belenggu-belenggu yang akan memenjarakan kita menjadi lepas, setiap kita berdusta seakan membuat penjara di sekitar kita. Kita akan terpenjara oleh kebohongan kita, kita takut sekali orang jadi tahu siapa diri kita yang sebenarnya, dan ini akan mencuri waktu productif kita, mencuri kebahagiaan kita, mencuri ketenangan kita, dan tentu saja mencuri kedudukan kita di sisi Alloh. Karena orang yang tidak jujur terhina dunia dan akherat.
Jujur saja rupanya tidak cukup, rupanya kita membutuhkan sifat Memuaskan.
Bila kita memiliki karyawan jujur, namun setiap bekerja banyak melakukan kesalahan, dan tidak memuaskan, dan terkadang malah merugikan, lalu apalah artinya jujur bila tidak dibarengi dengan sifat yang Cakap Memuaskan. Sifat ini mungkin sebagian orang mengatakan profesionalisme.
Artinya bila dia orang yang jujur, namun dia banyak berbuat kesalahan, sehingga orang yang berinteraksi dengan kita kecewa, kecewa dan kecewa. Maka orangpun menjadi enggan untuk memberikan kepercayaannya kepada kita. Oleh karena itu harus menjadi standard dalam benak kita, bahwa keberuntungan kita itu bukan karena kita sendiri yang puas. Kepuasan kita justru ketika kita sudah banyak memuaskan orang lain. Katakanlah Customer kita, atau pendamping kita, atau siapapun yang berinteraksi dengan kita. Kita harus latih dari akhlak kita, sehingga orang berjumpa dengan kita sudah puas dengan wajah yang cerah, jernih, ramah.
Setiap mendengar tutur kata kita mereka puas dengan kata-kata yang betul-betul tulus, tidak menggurui, tidak ada nada-nada kesombongan, ketika melihat sikap dan perilaku kita, mereka puas karena kita memiliki rasa sopan santun, keramahan. Dan begitupun ketika mereka beinteraksi dengan kita, janji-janji kita dengan memuaskan kita tepati. Kualitas barangnya jg memuaskan sesuai yang dijanjikan, dan apabila kita diberi amanah kita dapat memuaskan yang memberikan amanah karena tanggung jawab dengan sempurna kita tunaikan.
Subkhanalloh, ketika kita terus menerus berjuang menjaga sikap, sehingga siapapun yang berjumpa kita mendapatkan kepuasan lahir dan batin, itu sudah merupakan aset yang tidak ternilai, karena orang akan terbangun kepercayaannya dan komitmen kepada kita. Seorang istri yang memuaskan suaminya dikala makan, dikala dirumah, menjelang pergi, ketika pulang, Sixma kepuasan inilah yang membuat makin tinggi kredibilitasnya. begitupun sebaliknya semakin banyak kecewa, maka semakin rendah tingkat kredibilitasnya kepada kita.
Layaklah sekarang kita mengevaluasi semua tindakan diri kita, khoirunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya kepada orang lain.
Apakah saya ini mengecewakan ?
Apakah saya ini memuaskan ?
kita mulai dari hal-hal yang kecil saja dan terus memperbaiki diri untuk melayani orang lain, itulah Rezeki kita.
Dan orang mau percaya dengan kita, orang menitipkan modal ke kita, orang simpati dengan kita, itu hanya BONUS. Keuntungan kita yang sebenarnya adalah kita bisa berbuat yang terbaik.
Rosululloh juga bersikap demikian, setiap berjumpa dengan siapapun orang menjadi merasa dimuliakan karena beliau menyempurnakan setiap perjumpaaan. Jualan dengan beliau tentu saja memuaskan, selain harganya bersaing, beliaupun janjinya selalu ditepati walau berhari-hari beliau menunggu seseorang, tidak ada masalah. Keberuntungan memang bagi orang yang selalu memberikan yang terbaik dan tentu semuanya ikhlas karena Alloh semata, karena RUH dari sikap menyempurnakan itu adalah rasa IKHLAS itu sendiri.
Maka orientasi hidup kita kita rubah menjadi manusia yang seperti matahari, menerangi yang gelap, menumbuhkan bibit-bibit yang layu, yang selalu dinantikan kehadirannya.
Universe Khalifatulloh Security
www.whitecyber.com
0 comments:
Posting Komentar
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Pantang bagi kita memberikan komentar bermuatan menghina atau spam.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Bangun sharing ilmu dengan berkomentar disini :