Misi Hidup WhiteCyber #1
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...
Alkhamdulillahirobbil 'alamin, allohumma sholli'ala sayyidina mukhammad, wa'ala alihi waashkhabihi ajma'in amma ba'du.
Bagaimana saudara dan sahabat-sahabatku sekalian, sudah semakin merasakan nikmatnya hidup dengan berbasis keyakinan kepada Alloh ?
Namun ternyata yakin kepada Alloh, tidak cukup untuk menyelesaikan segala masalah, walaupun ini menjadi fondasi terpenting untuk menyelesaikan masalah bermakna bagi dunia dan berarti bagi akherat nanti.
Kitapun harus mengembangkan satu potensi lainnya yaitu Potensi Profesionalisme kita, Potensi Enterpreneurship kita.
Kalo kita lihat Rosululloh SAW adalah seorang Enterpreneur Sejati, beliau di usia 12 tahun perjalanan pertama kali ke Syria, dan di usia 25 tahun hampir sudah 18 kali mengadakan perjalanan ke luar negeri untuk transaksi bisnis yang dahsyat. Sehingga di usia 25 tahun rosululloh dikenal sebagai seorang Profesional Muda yang sangat berhasil, yang disegani. Karena beliau memiliki keunggulan kepribadian yang membuat siapapun yang berinteraksi bisnis dengannya merasakan kepuasan, bahkan Siti Khotijah seorang wirausahawan wanita yang kaya raya dan investor tergerak untuk dinikahi dan pernikahan itu dengan mahar 20 ekor unta muda. klo seekor unta di kita 20 juta berarti hampir setengah milyar untuk mas kawinnya saja, hal ini tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak punya apa-apa.
Sayang kita tidak pernah menggali tentang enterpreneurship rosululloh SAW. Padahal inilah pilar yang membuat peradaban menjadi kokoh. Pada prinsipnya enterpreneurship ini dapat dilihat dari kemampuan meng-create manfaat dari apapun yang dia sentuh, dia lihat, dan dia dengar, sehingga selalu orientasinya adalah nilai tambah.
Trik apa yang harus kita miliki agar kita dapat sukses pada hidup yang sekali-kalinya ini. Hati penuh ketawakalan keyakinan kokoh kepada Alloh, otak kita benar-benar brilian dan cerdas, kita latih agar dia dapat berfikir sistematis, berkesinambungan, efektif, dan efisien. Dan tubuh kitapun kita latih agar dia bisa bekerja dengan endurance yang bagus, daya tahan tubuh yang bagus, gesit, tangkas, ulet. Bila kombinasi antara lahir dan batin plus kecerdasan menjadi sesuatu budaya standard kita, kita tidak usah heran bahwa kesuksesan itu memang disiapkan oleh Alloh bagi orang yang mau dan mampu merubah dan memompa dirinya, melakukan yang terbaik.
Jadi bila ada yang berkata, "wah saya bisnis susah modal.", Nabi muhammad adalah seorang yatim piyatu di usia 5 tahun, tapi ternyata bisa bangkit menjadi kekuatan yang sangat dahsyat yang mempengaruhi peradaban sampai saat ini. Beliau tidak punya kekuatan finansial, di usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai mengembalakan kambing, tapi ada salah satu kunci yang insyaalloh akan kita bahas, Nabi Muhammad sejak awal dikenal dan di beri gelar yang spektakuler yang tidak ada satupun kampus yang berani memberi gelar tersebut hingga saat ini. Gelar tersebut adalah AL AMIN (Orang yang Sangat Terpercaya) yang kata katanya menjadi jaminan, yang janjinya selalu ditepati, yang perilakunya tidak tersentuh oleh kebatilan dan kezaliman.
Nah rupanya kredibilitas ini yang membangun komitmen dari masyarakat di sekitarnya, jadi bila kita sudah membangun kredibilitas pada diri kita, itu akan timbul komitmen, komitmen ini lebih berharga dari kebersamaan. Bersama belum tentu komitmen, komitmen tembus kedalam hati.
Kalau kebersamaan masih berbau fisik, dan komitmen yang mendalam akan menimbulkan cinta, dan cinta akan diwujudkan dalam bentuk pengorbanan. Oleh karena itu barang siapa yang ingin membangun kehidupan ini dengan baik, dan meniru Rosululloh SAW yang sesuai firman Alloh "Laqod kana lakum rosulillahi uswatun khasanah " sebuah contoh nyata, maka kita harus selalu berhitung modal terbesar dalam diri kita yaitu Kredibilitas Diri Sendiri.
Apakah kita ini termasuk orang yang dipercaya ?
Ketahuilah bahwa orang-orang yang memiliki investasi, baik harta, kedudukan, tenaga dan fikiran itu akan sangat senang dan mau berkorban pada orang yang di anggap kredibel dalam pandangannya.
Apakah kita ini termasuk orang yang serius membangun kredibilitas dalam hidup ini, atau kita sekedar membangun topeng duniawi semata.
Semoga Alloh menggolongkan kita menjadi hambanya yang sangat terpercaya, sehingga kehadiran kita benar-benar menjadi bukti contoh nyata seorang pribadi muslim yang unggul, yang indah akhlaknya dan bening Qolbunya. Insyaalloh amien ya robbal alamin.
Apa saja faktor-faktor pembentuk kredibilitas :
Kejujuran yang terbukti dan teruji, jadi barang siapa yang menganggap enteng kejujuran berarti dia sedang bermain-main dengan bala' dan bencana. Ketidak jujuran memang tampaknya seperti akan memberikan keuntungan, jangka pendek untung, tapi kerugiannya dia bener-bener mendapatkan sesuatu dengan tidak halal dan barokah, maka dia menanam kehancuran bagi dirinya sendiri. Kepercayaan itu tidak bisa dibangun hanya dengan pembicaraan, perkataan, atau janji belaka.
Kalau kita sudah kehilangan kepercayaan itu butuh waktu yang sangat panjang untuk mengembalikan kepercayaan orang terhadap diri kita.
Oleh karena itu bermain-main dengan kejujuran berarti sedang bermain-main dengan bala' dan bencana.
Kita harus berlatih luar biasa, untuk menghujamkan ke dalam hati kita bahwa kita ini harus benar-benar menjadi orang yang Jujur, perkataan kita harus jujur. Lebih baik kita disisihkan oleh teman-teman, karena kita sudah jujur dari pada kita diterima karena kebohongan karena hari demi hari akan kita lalui dengan ketakutan akan terbongkar dan ketahuan keburukannya.
Belajarlah jujur dalam hal keuangan, jangan sampai berminat mendapatkan sesuatu dengan cara yang batil, percayalah rezeki datang dari Alloh, sudah disiapkan untuk kita, jujur tidak jujur sudah disipkan dengan jatah masing-masing. Bedanya ketidak jujuran kita akan merubah status rezeki kita dari halal menjadi haram, padahal dengan jujur nanti kita jg pasti akan mendapatkannya dan pasti berjumpa. Karena tidak akan tertukar rezeki makhluk-makhluknya. Wama min dzabbatil fil'ard illa 'alallohi rizquha. Dan tidak ada satupun makhluk yang melata di muka bumi ini kecuali sudah ada rezekinya. Kita sudah ada rezekinya, kita harus belajar Jujur dalam perkataan dan perbuatan, kebiasaan kita menyembunyikan sesuatu yang layaknya dibuka, maka itu indikasi ketidak jujuran.
Jujur kepada diri kita sendiri, orang tidak perlu tahu kita lebih kaya, lebih pinter, lebih bonafid. Justru kekayaan kita adalah kita berani tampil apa adanya. Bila kita tidak tahu, bilang saja "maaf saya belum tahu jawabannya... saya harus belajar lebih banyak ". Wah nanti bagaimana klo saya dianggap bodoh ? Apa yang salah dianggap bodoh, bukankah kita ini bodoh betulan. Justru kita dianggap pintar itu yang salah membuat kita terkecoh, dan menganggap pujian itu benar sehingga kita menipu diri kita sendiri.
Tidak ada resiko saat kita jujur, saat kita salah kita harus membuktikan klo kita sungguh-sungguh dan benar-benar memperbaiki diri lambat laun orang akan yakin. Marilah kita belajar dari yang kecil-kecilan : Tidak berkata yang tidak perlu, Tidak melebih-lebihkan, Tidak mengurangi, Berkatalah Apa Adanya, Jujur, Proporsional, dan kita nikmati bagaimana lambat laun orang akan percaya kepada kita, karena konsistennya diri kita terhadap kejujuran.
Bukan Jangan Bebuat Licik, Berfikir Licik saja jangan !
Karena mendapatkan dunia berikut isinya tidak dengan jalan seperti itu, cukup satu yang ada di otak kita.
Kebenaran ! Kebenaran ! Kebenaran !
Insyaalloh tidak ada yang tertukar dalam hidup ini, setiap orang akan menuai dari apa yang dia lakukan. Mari kita berubah menjadi orang yang jujur sampai mati.
Keterangan :
artikel ini menjadi pokok misi whitecyber untuk selamanya.
Universe Khalifatulloh Security
www.whitecyber.com
Alkhamdulillahirobbil 'alamin, allohumma sholli'ala sayyidina mukhammad, wa'ala alihi waashkhabihi ajma'in amma ba'du.
Bagaimana saudara dan sahabat-sahabatku sekalian, sudah semakin merasakan nikmatnya hidup dengan berbasis keyakinan kepada Alloh ?
Namun ternyata yakin kepada Alloh, tidak cukup untuk menyelesaikan segala masalah, walaupun ini menjadi fondasi terpenting untuk menyelesaikan masalah bermakna bagi dunia dan berarti bagi akherat nanti.
Kitapun harus mengembangkan satu potensi lainnya yaitu Potensi Profesionalisme kita, Potensi Enterpreneurship kita.
Kalo kita lihat Rosululloh SAW adalah seorang Enterpreneur Sejati, beliau di usia 12 tahun perjalanan pertama kali ke Syria, dan di usia 25 tahun hampir sudah 18 kali mengadakan perjalanan ke luar negeri untuk transaksi bisnis yang dahsyat. Sehingga di usia 25 tahun rosululloh dikenal sebagai seorang Profesional Muda yang sangat berhasil, yang disegani. Karena beliau memiliki keunggulan kepribadian yang membuat siapapun yang berinteraksi bisnis dengannya merasakan kepuasan, bahkan Siti Khotijah seorang wirausahawan wanita yang kaya raya dan investor tergerak untuk dinikahi dan pernikahan itu dengan mahar 20 ekor unta muda. klo seekor unta di kita 20 juta berarti hampir setengah milyar untuk mas kawinnya saja, hal ini tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak punya apa-apa.
Sayang kita tidak pernah menggali tentang enterpreneurship rosululloh SAW. Padahal inilah pilar yang membuat peradaban menjadi kokoh. Pada prinsipnya enterpreneurship ini dapat dilihat dari kemampuan meng-create manfaat dari apapun yang dia sentuh, dia lihat, dan dia dengar, sehingga selalu orientasinya adalah nilai tambah.
Trik apa yang harus kita miliki agar kita dapat sukses pada hidup yang sekali-kalinya ini. Hati penuh ketawakalan keyakinan kokoh kepada Alloh, otak kita benar-benar brilian dan cerdas, kita latih agar dia dapat berfikir sistematis, berkesinambungan, efektif, dan efisien. Dan tubuh kitapun kita latih agar dia bisa bekerja dengan endurance yang bagus, daya tahan tubuh yang bagus, gesit, tangkas, ulet. Bila kombinasi antara lahir dan batin plus kecerdasan menjadi sesuatu budaya standard kita, kita tidak usah heran bahwa kesuksesan itu memang disiapkan oleh Alloh bagi orang yang mau dan mampu merubah dan memompa dirinya, melakukan yang terbaik.
Jadi bila ada yang berkata, "wah saya bisnis susah modal.", Nabi muhammad adalah seorang yatim piyatu di usia 5 tahun, tapi ternyata bisa bangkit menjadi kekuatan yang sangat dahsyat yang mempengaruhi peradaban sampai saat ini. Beliau tidak punya kekuatan finansial, di usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai mengembalakan kambing, tapi ada salah satu kunci yang insyaalloh akan kita bahas, Nabi Muhammad sejak awal dikenal dan di beri gelar yang spektakuler yang tidak ada satupun kampus yang berani memberi gelar tersebut hingga saat ini. Gelar tersebut adalah AL AMIN (Orang yang Sangat Terpercaya) yang kata katanya menjadi jaminan, yang janjinya selalu ditepati, yang perilakunya tidak tersentuh oleh kebatilan dan kezaliman.
Nah rupanya kredibilitas ini yang membangun komitmen dari masyarakat di sekitarnya, jadi bila kita sudah membangun kredibilitas pada diri kita, itu akan timbul komitmen, komitmen ini lebih berharga dari kebersamaan. Bersama belum tentu komitmen, komitmen tembus kedalam hati.
Kalau kebersamaan masih berbau fisik, dan komitmen yang mendalam akan menimbulkan cinta, dan cinta akan diwujudkan dalam bentuk pengorbanan. Oleh karena itu barang siapa yang ingin membangun kehidupan ini dengan baik, dan meniru Rosululloh SAW yang sesuai firman Alloh "Laqod kana lakum rosulillahi uswatun khasanah " sebuah contoh nyata, maka kita harus selalu berhitung modal terbesar dalam diri kita yaitu Kredibilitas Diri Sendiri.
Apakah kita ini termasuk orang yang dipercaya ?
Ketahuilah bahwa orang-orang yang memiliki investasi, baik harta, kedudukan, tenaga dan fikiran itu akan sangat senang dan mau berkorban pada orang yang di anggap kredibel dalam pandangannya.
Apakah kita ini termasuk orang yang serius membangun kredibilitas dalam hidup ini, atau kita sekedar membangun topeng duniawi semata.
Semoga Alloh menggolongkan kita menjadi hambanya yang sangat terpercaya, sehingga kehadiran kita benar-benar menjadi bukti contoh nyata seorang pribadi muslim yang unggul, yang indah akhlaknya dan bening Qolbunya. Insyaalloh amien ya robbal alamin.
Apa saja faktor-faktor pembentuk kredibilitas :
Kejujuran yang terbukti dan teruji, jadi barang siapa yang menganggap enteng kejujuran berarti dia sedang bermain-main dengan bala' dan bencana. Ketidak jujuran memang tampaknya seperti akan memberikan keuntungan, jangka pendek untung, tapi kerugiannya dia bener-bener mendapatkan sesuatu dengan tidak halal dan barokah, maka dia menanam kehancuran bagi dirinya sendiri. Kepercayaan itu tidak bisa dibangun hanya dengan pembicaraan, perkataan, atau janji belaka.
Kalau kita sudah kehilangan kepercayaan itu butuh waktu yang sangat panjang untuk mengembalikan kepercayaan orang terhadap diri kita.
Oleh karena itu bermain-main dengan kejujuran berarti sedang bermain-main dengan bala' dan bencana.
Kita harus berlatih luar biasa, untuk menghujamkan ke dalam hati kita bahwa kita ini harus benar-benar menjadi orang yang Jujur, perkataan kita harus jujur. Lebih baik kita disisihkan oleh teman-teman, karena kita sudah jujur dari pada kita diterima karena kebohongan karena hari demi hari akan kita lalui dengan ketakutan akan terbongkar dan ketahuan keburukannya.
Belajarlah jujur dalam hal keuangan, jangan sampai berminat mendapatkan sesuatu dengan cara yang batil, percayalah rezeki datang dari Alloh, sudah disiapkan untuk kita, jujur tidak jujur sudah disipkan dengan jatah masing-masing. Bedanya ketidak jujuran kita akan merubah status rezeki kita dari halal menjadi haram, padahal dengan jujur nanti kita jg pasti akan mendapatkannya dan pasti berjumpa. Karena tidak akan tertukar rezeki makhluk-makhluknya. Wama min dzabbatil fil'ard illa 'alallohi rizquha. Dan tidak ada satupun makhluk yang melata di muka bumi ini kecuali sudah ada rezekinya. Kita sudah ada rezekinya, kita harus belajar Jujur dalam perkataan dan perbuatan, kebiasaan kita menyembunyikan sesuatu yang layaknya dibuka, maka itu indikasi ketidak jujuran.
Jujur kepada diri kita sendiri, orang tidak perlu tahu kita lebih kaya, lebih pinter, lebih bonafid. Justru kekayaan kita adalah kita berani tampil apa adanya. Bila kita tidak tahu, bilang saja "maaf saya belum tahu jawabannya... saya harus belajar lebih banyak ". Wah nanti bagaimana klo saya dianggap bodoh ? Apa yang salah dianggap bodoh, bukankah kita ini bodoh betulan. Justru kita dianggap pintar itu yang salah membuat kita terkecoh, dan menganggap pujian itu benar sehingga kita menipu diri kita sendiri.
Tidak ada resiko saat kita jujur, saat kita salah kita harus membuktikan klo kita sungguh-sungguh dan benar-benar memperbaiki diri lambat laun orang akan yakin. Marilah kita belajar dari yang kecil-kecilan : Tidak berkata yang tidak perlu, Tidak melebih-lebihkan, Tidak mengurangi, Berkatalah Apa Adanya, Jujur, Proporsional, dan kita nikmati bagaimana lambat laun orang akan percaya kepada kita, karena konsistennya diri kita terhadap kejujuran.
Bukan Jangan Bebuat Licik, Berfikir Licik saja jangan !
Karena mendapatkan dunia berikut isinya tidak dengan jalan seperti itu, cukup satu yang ada di otak kita.
Kebenaran ! Kebenaran ! Kebenaran !
Insyaalloh tidak ada yang tertukar dalam hidup ini, setiap orang akan menuai dari apa yang dia lakukan. Mari kita berubah menjadi orang yang jujur sampai mati.
Keterangan :
artikel ini menjadi pokok misi whitecyber untuk selamanya.
Universe Khalifatulloh Security
www.whitecyber.com
0 comments:
Posting Komentar
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Pantang bagi kita memberikan komentar bermuatan menghina atau spam.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Bangun sharing ilmu dengan berkomentar disini :